Pages

Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Juli 2013

Aku melamun di ujung bulan sabit.
Mimpi - mimpi sang pemimpi yang terlelap.
Ku terawang satu per satu tanpa lelah.
Di temani gemerlap lampu kota yang indah.
Seperti kunang - kunang, warna - warni.

Mimpi - mimpi itu menguap ke udara.
Menggumpal menjadi awan impian.
Jiwa yang lelah pun tersenyum dalam lelap.
Melihat mimpi mereka terbang ke langit.

Rabu, 24 Juli 2013

Aku rindu dengan kabut
Yang perlahan turun dari puncak
Melahap semua yang ada di kaki gunung
Menyembunyikan semua keindahan alam dalam pelukannya
Yang tersisa hanya ilusi dan kebohongan

Jumat, 05 Juli 2013

Wanita jalang itu menggelar lapak di pinggir jalan
di sebuah sudut kota
melelang harga dirinya demi sesuap nasi

Wanita jalang itu menunggu tikus - tikus got
membawa dolar yang mereka curi entah dari mana
untuk memuaskan nafsu birahi yang memuncak

Wanita jalang itu bersahabat dengan dinginnya udara kota tua
mengais kepingan receh di sudut kota
terlecehkan dan dinikmati anjing - anjing sudut kota

Fajar pun menampakkan dirinya
wanita jalang itu pulang
beristirahat memulihkan harga dirinya yang telah ia lelang

Selasa, 11 Juni 2013

Tak ada yang abadi
Bahkan edelweis pun mengering
Angin mengikis setiap butir elemen eldeweis
Hingga sirna dan tak tersisa satu butir pun

Waktu itu makhluk paling kejam
Menuakan kita lalu menikam kita
Melayukan bunga lalu menyirnakannya

Kita hanya menunggu
Menunggu waktu menikam kita
Karena hidup ini hanyalah fana

Sabtu, 09 Februari 2013

Hai tomboy!
Malam itu kau membuat hatiku hampir berhenti.
Jawabanmu sungguh membuatku terdiam.
Terdiam kaku di kursi bis malam itu.

Hai Tomboy!
Aku menghela nafas dalam - dalam.
Merasakan auramu yang selalu tenang.
Dan aku pun terpesona dengan auramu.

Hai Tomboy!
Mungkin  kau tak secantik bidadari.
Namun kepribadian dan aura unikmu.
Membuat diriku jatuh cinta padamu.

Hai Tomboy!
Mungkin kau anggap aku bodoh atau apa.
Tapi aku berusaha menjadi diriku sendiri.
Karena aku benar - benar cinta denganmu.

Jumat, 18 Januari 2013

Jakarta banjir.
Kota itu mengutuk dirinya.
Ingin ditinggalkan tanpa perantau.

Jakarta banjir.
Kota itu diperkosa hingga seperti itu.
Ditanami paku - paku bumi yang menyakitkan.

Jakarta banjir.
Kota itu ingin sendiri.
Tanpa ada yang memperkosanya.

Jakarta banjir.
Kota itu ingin seperti mereka.
Desa yang selalu ijo royo - royo.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Hai langit!
Apa kabarmu? Baik kah?
Apakah kau tidak rindu pada kekasihmu, bumi?

Hai langit!
Lihatlah dia.
Dia begitu gersang menunggu suratmu.
Surat rindumu kepadanya.

Hai Langit!
Apakah kau tidak kasihan kepada bumi?
Tanpa suratmu dia sekarat.
Tak berdaya.

Sabtu, 22 September 2012

Hai tomboy!
Kemarin kamu terlihat cantik
Dengan rambutmu yang terikat seperti ekor kuda
Membuatku selalu melirikmu dan memerhatikanmu

Aura kecantikanmu membuatku terpesona
Seperti bau tanah yang basah karena hujan
Begitu memikat

Hai tomboy!
Entah kenapa aku tertarik padamu
Bahkan aku pun jatuh cinta padamu

Padahal kamu sangat cuek
Sehingga aku hanya berani memendam rasa itu
Entah sampai kapan

Berharap tidak terlalu lama aku memendamnya

Sabtu, 10 Maret 2012

Kotak pandora yang ayu itu beralaskan permadani sutra.
Berhiaskan batu intan yang berkilauan.
Berisikan kenangan – kenangan yang indah.
Kenangan indah tentangmu pastinya.

Kenangan itu tersimpan rapi di dalamnya.
Terkadang kenangan itu muncul dan menghantuiku di dalam mimpi.
Namun kenangan itu terlalu indah untuk dihanyutkan ke arus waktu.

Karena kenangan itu satu – satunya hal yang membuatku ingat
Bahwa aku masih mencintaimu,
Entah kenapa dan bagaimana.


Senin, 16 Januari 2012

Lihat bunga - bunga itu mulai layu dan hendak mati
Apa kau tak merawatnya dengan penuh sayang hingga itu??
Kalau begitu kau tak pantas untuk disebut pengebun

Lihat rakyat - rakyatmu itu
Mereka miskin dan kelaparan
Apa kau tak memberinya kesejahteraan??
Mana janji - janjimu??
Kalau begitu kau tak pantas untuk disebut pemerintah

Rabu, 21 Desember 2011

Hari ini, hujan kembali turun.

Entah untuk apa.

Entah untuk sekedar membasahi kota ataupun hanya untuk memberi minum padi-padi yang mulai menguning layu.

Aku dirumah.

Duduk menatap laptop, sambil menggerakkan jemari tanganku di atas keyboard.

Sekedar untuk menulis coretan yang menurutku memang tidak pernah penting, tapi bagiku cukup menyenangkan.

Sekedar untuk menghilangkan penat dan bosan, karena hujan yang membuatku tak bisa keluar.

Mendengar bunyi hujan, sedikit sama seperti mendengar suaramu.

Keras tapi menyenangkan.

Menghirup bunyi hujan, juga sedikit sama dengan bau parfummu.

Halus tapi semerbak.

Dan hujan juga sedikit sama  sepertimu.

Membuatku nyaman dan hangat meski sebenarnya dingin.

Akh, hujan.

Kecintaanku padamu, sama halnya dengan kecintaan ku pada nya..

Kerinduanku akan datangmu, sama halnya dengan kerinduanku padanya..

Dan kau tahu ?

Hujan sama sepertimu. 


by : Diyan Maharani



pict from here
 

Senin, 12 Desember 2011

Sendiri??
Dia sahabatku yang  selalu menghiburku
Dia kekasihku yang selalu mendapingiku

Sendiri??
Membuatku nyaman,
Namun menikamku secara tiba - tiba

Sendiri??
Satu - satunya yang ku miliki

Namun membuatku merasa kehilangan

Sendiri??
Memberi tempat untuk berimajinasi
Karena dia imajinasiku

Sendiri??
Dia mengikuti aku kemana pun aku pergi
Karena sendiri itu aku


pict from here

Rabu, 30 November 2011

Selembar kertas terbawa angin
Tak tahu arah kemana dia pergi
Diombang - ambing oleh angin yang nakal
Dia hanya pasrah tak bisa melawan
Dengan tubuh yang lemah
Angin mempermainkannya

Selasa, 08 November 2011

Mendung pun semakin gelap
Langit tidak dapat menahan lagi perasaannya
Setetes demi setetes air mulai jatuh dari langit yang kelam itu
Menyentuh bumi yang kesepian
Hanya dengan hujan langit dapat menyampaikan kerinduannya kepada bumi

Tiap tetes air hujan yang menyetuh jemariku
menyampaikan pesan langit yang merindukan bumi
Bunyi tetesan hujan yang terdengar olehku
merupakan suara hati langit
Bumi pun menerima tiap tetes itu dengan senang
meskipun dia harus merasakan dingin

Bagiku hujan adalah perasaan langit yang selalu menghubungkannya dengan bumi,
yang mana mereka tidak akan pernah membaur untuk selamanya.

Senin, 31 Oktober 2011

Kunang - kunang kemana kalian pergi
Aku di sini sendiri di telan gelapnya malam
Kunang - kunang jangan pergi
Aku butuh kalian untuk menerangi malam ini
Dengan cahaya kecil kalian
Kunang - kunang ajaklah aku menari di bawah sinar bulan seperti dulu

Kunang - kunang,
Aku berharap kalian bisa menemani setiap malamku yang mulai terasa sepi ini
Kunang - kunang,
Aku sangat merindukan kalian
Merindukan cahaya kecil kalian yang menghiburku di setiap malam yang sepi ini

Minggu, 23 Oktober 2011

Serangga - serangga  imut itu bersinar di bawah sinar rembulan
Menemani rembulan yang  sendirian tanpa si bintang
Mencoba menghibur rembulan yang kesepian
Mereka menari di atas ladang rumput yang luas
Menjelma bagai balerina yang menari di atas panggung
Tanpa lelah sedikit pun menghibur rembulan hingga sang mentari muncul


Senin, 05 September 2011

Aku adalah aku, bukan kamu, dia, atau mereka.
Dan aku tidak akan menjadi kamu, dia, atau mereka.
Namun aku mencoba untuk menjadi aku yang lebih baik dari aku yang sekarang.

Ceritaku hanyalah ceritaku bukan ceritamu atau ceritanya.
Ceritaku yang menjadikan aku sebagai pemeran utamanya.
Bukan kamu, dia, atau mereka.
Hanya ada aku sebagai pemeran utama

Kamu, dia, dan mereka hanyalah pemeran peembantu dalam ceritaku.
Ya. Hanya pemeran pembantu.
Tidak lebih dari itu.

Jadi jangan ganggu aku dengan cerita kalian atau diri kalian.
Karena ini ceritaku.
Dan AKU adalah AKU
 
Copyright (c) 2010 My Life, My Story. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.